PEMOTONGAN TANGKAI V - CUT
.
.
🐟🐬🐋🦈
.
Ketika kita membeli ikan di pasar biasanya terikut juga durinya.
Ketika kita membeli TBS di kebun
biasanya terikut juga tangkai dan spikeletnya.
Bagaimana seluk beluknya tangkai atau stalk. Berikut ini ulasan singkat dan sederhananya bagi orang awam.
Semoga bermanfaat untuk wawasan kita.
.
🌴🌴🌴🌴🌴
Ketika mempelajari satu TBS (tandan buah segar) utuh, komposisi ideal penyusun tandan adalah :
1. Stalk atau tangkai : 5 %
2. Kelopak, tangkai spikelet : 30 %
(tempat menempel bronolan)
3. Fruit atau bulir brondolan : 65%
(Permadi, PTKS 2011).
Angka 5%, 30% dan 65% diatas adalah angka sekitar atau plus - minus.
Angka % tersebut jika dikalibrasi ke praktek di lapangan kira- kira seperti berikut.
A.
Apabila 1 truk angkutan memuat 7 ton TBS, maka kira - kira terdiri dari :
1. 5% x 7.000 kg = 350 kg tangkai
2. 30% x 7.000 kg = 2.100 kg spikelet
3. 65% x 7.000 kg = 4.550 kg brondolan
B.
Apabila 1 PKS mengolah 1.000 ton TBS, maka kira - kira terdiri dari :
1. 5% x 1.000.000 kg = 50.000 kg tangkai.
2. 30% x 1.000.000 kg = 300.000 kg spikelet.
3. 65% x 1.000.000 kg = 650.000 kg brondolan.
Jika misalnya harga TBS Rp. 1.000/kg maka pembayaran untuk tangkai TBS adalah sejumlah berikut :
1. 1 truk = 350 kg/truk x Rp 1.000/kg
= Rp 350.000/truk
2. 1 PKS = 50.000 kg/hari x Rp. 1.000/kg
= Rp 50.000.000/hari
Wah ternyata angkanya cukup menakjubkan.
Oleh karena itu para pekerja dan praktisi di lapangan punya tanggung jawab menekan serendah mungkin berat tangkai yang masuk ke PMKS (pabrik minyak kelapa sawit).
Tujuan TBS diangkut ke PMKS adalah untuk direbus, dipipil, diblender, diperas dan dipisahkan bagian minyak CPO nya.
Salah satu usaha untuk meningkatkan Oil Extraction Rate minyak CPO di PMKS adalah memotong semepet mungkin tangkai buah.
Analisa sederhananya seperti ini.
Semakin kecil persentase tangkai yang diolah pabrik, semakin meningkat OER.
Sebaliknya semakin besar persentase tangkai yang diolah di pabrik, semakin menurun OER.
================================
Kg minyak CPO
OER = ------------------------- x 100 %
Kg TBS diolah
================================
Konon kabarnya, di mesin perebusan (sterilizer) tangkai buah yang panjang - panjang dapat menghisap minyak sawit. Sehingga ekstraksi minyak sawit atau OER dari TBS akan berkurang.
Believe it or not ....? 😀
Tangkai panjang memiliki peluang menurunkan OER dikarenakan :
a. Menambah bobot timbang TBS, tetapi
tidak menambah bobot CPO.
b. Menghisap minyak CPO saat proses
perebusan TBS di sterilizer.
Bagaimana mengatasi tangkai panjang di lapangan...?
Salah satunya dengan sistem potong tangkai yang disebut V - cut atau cangkem kodok.
Sebagian besar masyarakat perkebunan sawit sudah familiar dengan dua istilah tersebut.
Teori tentang potong tangkai TBS bentuk V - cut adalah seperti berikut :
1. Potong tangkai V- cut efektif dilakukan
pada BJR > 8 kg.
2. Potong tangkai pada BJR < 8 kg cukup
dipotong mepet rata.
3. Potong tangkai mepet < 2 cm dan tidak
menimbulkan bunga matahari.
4. Potong tangkai efektif menggunakan
kampak, bukan dodos.
5. Potong tangkai membentuk huruf V.
6. Potong tangkai dilakukan di piringan,
agar hasil potongan bisa dibuang ke
gawangan mati.
7. Kampak harus tajam dan sering diasah.
8. Jauhkan kaki saat memotong tangkai
9. Butuh latihan berulang kali
10. Berdoa untuk keselamatan
11. Sarapan untuk kesehatan
Makna pemotongan tangkai di dalam blok adalah efisiensi pengolahan TBS di PMKS.
Begitulah kira - kira maksud tersurat yang pernah disampaikan oleh para planters pendahulu kita.
Semoga berkenan....He he he 😀😍😗
Buya Hamka ulama besar dari Minangkabau pernah berpesan :
" Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera
di rimba juga hidup. Kalau kerja sekedar
kerja, kerbau di sawah juga bekerja."
Akhir kata ...
Saudaraku ...
Sebangsa dan setanah air, Indonesia 🇮🇩
Selamat berkarya dan berdoa
- salam aktivis tangkai cangkem kodok
Salam Planter
.
.
🐟🐬🐋🦈
.
Ketika kita membeli ikan di pasar biasanya terikut juga durinya.
Ketika kita membeli TBS di kebun
biasanya terikut juga tangkai dan spikeletnya.
Bagaimana seluk beluknya tangkai atau stalk. Berikut ini ulasan singkat dan sederhananya bagi orang awam.
Semoga bermanfaat untuk wawasan kita.
.
🌴🌴🌴🌴🌴
Ketika mempelajari satu TBS (tandan buah segar) utuh, komposisi ideal penyusun tandan adalah :
1. Stalk atau tangkai : 5 %
2. Kelopak, tangkai spikelet : 30 %
(tempat menempel bronolan)
3. Fruit atau bulir brondolan : 65%
(Permadi, PTKS 2011).
Angka 5%, 30% dan 65% diatas adalah angka sekitar atau plus - minus.
Angka % tersebut jika dikalibrasi ke praktek di lapangan kira- kira seperti berikut.
A.
Apabila 1 truk angkutan memuat 7 ton TBS, maka kira - kira terdiri dari :
1. 5% x 7.000 kg = 350 kg tangkai
2. 30% x 7.000 kg = 2.100 kg spikelet
3. 65% x 7.000 kg = 4.550 kg brondolan
B.
Apabila 1 PKS mengolah 1.000 ton TBS, maka kira - kira terdiri dari :
1. 5% x 1.000.000 kg = 50.000 kg tangkai.
2. 30% x 1.000.000 kg = 300.000 kg spikelet.
3. 65% x 1.000.000 kg = 650.000 kg brondolan.
Jika misalnya harga TBS Rp. 1.000/kg maka pembayaran untuk tangkai TBS adalah sejumlah berikut :
1. 1 truk = 350 kg/truk x Rp 1.000/kg
= Rp 350.000/truk
2. 1 PKS = 50.000 kg/hari x Rp. 1.000/kg
= Rp 50.000.000/hari
Wah ternyata angkanya cukup menakjubkan.
Oleh karena itu para pekerja dan praktisi di lapangan punya tanggung jawab menekan serendah mungkin berat tangkai yang masuk ke PMKS (pabrik minyak kelapa sawit).
Tujuan TBS diangkut ke PMKS adalah untuk direbus, dipipil, diblender, diperas dan dipisahkan bagian minyak CPO nya.
Salah satu usaha untuk meningkatkan Oil Extraction Rate minyak CPO di PMKS adalah memotong semepet mungkin tangkai buah.
Analisa sederhananya seperti ini.
Semakin kecil persentase tangkai yang diolah pabrik, semakin meningkat OER.
Sebaliknya semakin besar persentase tangkai yang diolah di pabrik, semakin menurun OER.
================================
Kg minyak CPO
OER = ------------------------- x 100 %
Kg TBS diolah
================================
Konon kabarnya, di mesin perebusan (sterilizer) tangkai buah yang panjang - panjang dapat menghisap minyak sawit. Sehingga ekstraksi minyak sawit atau OER dari TBS akan berkurang.
Believe it or not ....? 😀
Tangkai panjang memiliki peluang menurunkan OER dikarenakan :
a. Menambah bobot timbang TBS, tetapi
tidak menambah bobot CPO.
b. Menghisap minyak CPO saat proses
perebusan TBS di sterilizer.
Bagaimana mengatasi tangkai panjang di lapangan...?
Salah satunya dengan sistem potong tangkai yang disebut V - cut atau cangkem kodok.
Sebagian besar masyarakat perkebunan sawit sudah familiar dengan dua istilah tersebut.
Teori tentang potong tangkai TBS bentuk V - cut adalah seperti berikut :
1. Potong tangkai V- cut efektif dilakukan
pada BJR > 8 kg.
2. Potong tangkai pada BJR < 8 kg cukup
dipotong mepet rata.
3. Potong tangkai mepet < 2 cm dan tidak
menimbulkan bunga matahari.
4. Potong tangkai efektif menggunakan
kampak, bukan dodos.
5. Potong tangkai membentuk huruf V.
6. Potong tangkai dilakukan di piringan,
agar hasil potongan bisa dibuang ke
gawangan mati.
7. Kampak harus tajam dan sering diasah.
8. Jauhkan kaki saat memotong tangkai
9. Butuh latihan berulang kali
10. Berdoa untuk keselamatan
11. Sarapan untuk kesehatan
Makna pemotongan tangkai di dalam blok adalah efisiensi pengolahan TBS di PMKS.
Begitulah kira - kira maksud tersurat yang pernah disampaikan oleh para planters pendahulu kita.
Semoga berkenan....He he he 😀😍😗
Buya Hamka ulama besar dari Minangkabau pernah berpesan :
" Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera
di rimba juga hidup. Kalau kerja sekedar
kerja, kerbau di sawah juga bekerja."
Akhir kata ...
Saudaraku ...
Sebangsa dan setanah air, Indonesia 🇮🇩
Selamat berkarya dan berdoa
- salam aktivis tangkai cangkem kodok
Salam Planter
Komentar
Posting Komentar